Sombong


Saya ingin mengutip salah satu cerita yang saya ambil dari  buku yang berjudul  Hiburan Orang Mukmin .
“ Pada suatu hari Rasulullah SAW duduk-duduk bersama seorang fakir miskin, lalu datang seorang yang kaya menemuinya. Kebetulan ia tidak mendapat tempat lain, kecuali tempat disebelah si fakir miskin yang masih kosong, namun kemudian ia menarik-narik ujung kainnya agar tidak sampai menyentuh pakaian dan badan orang fakir miskin itu. Melihat tingkah laku yang demikian, Rasulullah bertanya “ kenapa kamu menarik ujung kainmu? Apakah kamu khawatir kekayaanmu sampai menyentuh si fakir ini?”
Orang kaya itu benar-benar terpukul dengan teguran Rasulullah, lalu ia berkata dengan nada menyesal “ Ya Rasulullah, sebagai kifarat  dosaku, aku akan memberikan setengah dari hartaku kepada orang fakir ini ”. Rasulullah SAW bertanya kepada si fakir “ Ya Abdallah, maukah engkau menerima hibahnya? ”. Namun, si fakir menjawab “ Tidak, ya Rasulullah” kemudian nabi bertanya dengan nada heran “mengapa?” dan si fakir menjawab “ aku tidak ingin kaya Ya Rasulullah. Aku takut menjadi sombong kepada makhluk Allah seperti orang ini”  ”.

Jika kita membaca cerita diatas dengan baik tentu kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, ternyata si fakir miskin tadi  memiliki akhlaq yang jauh lebih mulia dibanding si kaya. Orang fakir miskin tadi telah mengingatkan kita tentang tidak berharganya suatu harta dihadapan Allah SWT jika harta itu dapat membuat diri seseorang menjadi sombong kepada makhluk lainnya.

Semoga cerita ini dapat menyadarkan sifat sombong yang selama ini bersarang didalam diri,  tidak memandang seseorang karena penampilan atau hartanya. Karena sebagus apapun pandangan orang tentang penampilan dan harta kita belum tentu akhlaq kita juga baik, banyak orang yang kita anggap sebelah matalah yang ternyata memiliki hati dan akhlaq yang mulia.

Komentar

Postingan Populer