ZINA


Pada suatu hari seorang pemuda yang sedang dalam keadaan darah mudanya bergelora datang menemui  Rasulullah SAW. Tiba-tiba dia berkata, “ Ya Rasulullah, ijinkan aku melakukan perzinahan”.
Para sahabat tentu saja sangat marah mendengar kelancangan anak muda itu. Namun Rasulullah menghadapinya dengan tenang dan bijaksana, layaknya dokter kepada pasien atau guru kepada muridnya. Beliau meminta kepada yang hadir di majelis untuk tetap tenang dan menyuruh si anak untuk mendekatinya, kemudian Rasulullah bertanya “ wahai anak muda, apa yang kau inginkan? ‘’ , si pemuda pun menjawab “ ijinkan aku melakukan perzinahan “.
Rasulullah tidak mengiyakan tidak juga melarang keras tindakannya, tetapi beliau bertanya kepadanya “ wahai anak muda, sukakah kamu kalau perbuatan itu menimpa ibumu? “ pemuda itu menjawab dengan tegas “ tidak ya Rasulullah” , Rasulullah bertanya lagi “apakah kamu senang perbuatan itu dilakukan oleh saudara perempuanmu? “ si pemuda menjawab “ tidak Ya Rasulullah “ dan  sekali lagi Rasulullah bertanya dengan lembut “ atau pakah kamu ridho bila perbuatan itu dilkakukan oleh saudari ibu/saudara ayahmu? “ pemuda itupun diam, tertunduk sejenak, dan kemudian dia berkata  kepada Rasulullah dengan perasaan sedih dan menyesal, “ Ya Rasulullah, do’akan lah aku “. Maka Rasulullah langsung mendo’akannya, Ucapnya :
ا للهم حصن فر جه ....و طهر قلبه.... وا غفر ذنبه
“ Ya Allah, lindungilah Fajrinya, sucikanlah kalbunya dan ampunilah dosanya”
Pemuda itu berkata “ ketika aku keluar dari majelis itu, Rasanya tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang lebih aku cintai lebih dari rasa cintaku kepada Rasulullah SAW “.

Cerita diatas memberi kita pelajaran untuk mengendalikan nafsu/syahwat kita, Rasulullah memang tidak melarang keras keinginan si pemuda, tapi Rasulullah mencoba menyadarkannya dengan cara yang lembut.
Sebagai manusia yang normal, kita semua tidak bisa menampikkan adanya keinginan yang sering menggoda kita, itulah yang menyebabkan banyak terjadinya seks bebas. Banyak anak-anak di dunia telah kehilangan masa depannya karena mereka telah kalah dengan nafsunya sendiri.
Sebaiknya anda berpikir kembali jika ingin melakukan perbuatan ini, bayangkan jika itu terjadi pada keluarga atau teman terdekat kita, Pastilah hancur rasanya dan sangat malu karena orang yang kita banggakan telah mencoreng diri kita secara tidak langsung, dan jika anda tetap melakukannya hal yang sama pun akan terjadi pada keluarga dan teman terdekat anda.

Marilah kita sama-sama menjaga apa yang seharusnya kita jaga, kita kendalikan dan kontrol nafsu/syahwat ini, karena ada banyak sekali cara untuk mengendalikannya.

Komentar

Postingan Populer